Mungkin hacker ini memiliki niat baik. Dia mengatakan dalam kutipan di bawah ini bahwa telah meretas 3000 data informasi staff Presiden. Ya karena kita tahu saat ini para penggede negeri sedang berada di Magelang melakukan ritrit. Jelas kemungkinan lho ya itu adalah data lawas, dan kemungkinan tak terpakai lagi karena adanya perubahan pemerintahan. Dan sebagainya... dan sebagainya, sehingga mungkin komputer atau server lama tersebut kemungkinan tak terpakai lagi. Seperti biasa karena data yang dimiliki negeri ini biasanya dapat berubah setiap saat sebagaimana keputusan politik.
A hacker on the dark web claims to have leaked more than 3,000 records of government staff information from Indonesia's Presidential Staff Office (KSP). pic.twitter.com/mXSOomvkBA
— Fusion Intelligence Center @ StealthMole (@stealthmole_int) October 25, 2024
Tweet ini sudah dihapus, entah ada apa.
Jadi apa yang ditakutkan dari hal ini?. Sebagai rakyat biasa jelas kita tak memiliki kaitan apa-apa. Mau dibakar diobrak-abrik atau apapun nggak akan ngaruh. Akan ada penjelasan dari pemerintah yang menyejukkan dan bahkan dapat ditebak hanya akan dianggap angin lalu. Toh kesadaran tentang data tersebut sudah ada sejak dini, karena kemungkinan data yang diretas tersebut adalah data palsu. Bisa jadi. Sementara ini adalah data staff KSP yang diretas kebanyakan masyarakat juga tidak tahu apa itu KSP.
Namun sebagai organisasi pemerintahan yang memiliki kewenangan tinggi. Malu dan kesadaran bahwa datanya dibobol adalah mungkin. Sebagaimana jebol menjebol data adalah teknik yang selalu berkembang. Tergantung niat dan siapa yang bayar. Jika niatnya adalah untuk memberitahu bahwa ada bolong keamanan maka sepatutnya untuk berterima kasih. Jika niatnya adalah untuk mempermalukan maka saatnya untuk mawas diri. Jika niatnya adalah untuk mencari uang maka sepatutnyalah hal ini jangan terulang kembali. Atau apakah mungkin pemilik Data staff KSP yang diretas tersebut untuk dapat melakukan sesuatu.
Ada kemungkinan juga adanya fenomena orang dalam yang sengaja melakukannya. Tentu hal ini hanya kemungkinan dan kecurigaan saja. Karena kebocoran keamanan siber bisa jadi ada banyak hal yang dapat menjadikannya terjadi. Untuk itu maka organisasi pemerintah tersebut juga harus menelusurinya. Karena yang dicuri adalah data informasi pribadi atau staff. Ada hal menarik apa dalam data informasi staff tersebut?.
Hingga saat ini Kementerian Informasi dan Kemananan Digital yang diampu oleh Menteri Meutya Hafid belum merespon. Terkait hal ini memang diperlukan banyak pembaruan dalam sistem informasi yang dimiliki oleh Pemerintah. Selain SOP untuk para karyawan atau pegawai kantor pemerintah untuk berhati-hati dalam menggunakan software, email, atau dalam penggunaan internet, sehingga tidak mudah atau bahkan tidak mungkin untuk mempersilahkan hacker memasuki dan mengacak-acak sistem maupun data yang dimiliki organisasi pemerintah. Mungkin baru 3000 data informasi. Namun 3000 ini mungkin bukan hanya informasi data staff KSP saja, Karena kita tahu jumlah staff KSP tidak sebanyak itu. Jadi ini pastinya adalah 3000 staff pemerintah yang datanya ada di KSP. Hmmm... sulit menebaknya karena mimin gak pernah dolan ke darkweb sodara.
Meskipun ini adalah semacam pukulan bagi pemerintahan yang baru. Kita berharap dengan adanya hal semacam ini pemerintah dapat lebih berhati-hati lagi. Data informasi staff KSP yang diretas adalah gambaran kecil dari sesuatu yang besar dalam hal keamanan siber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar