Pak Presiden @Prabowo mohon bersihkan para mafia hukum

Seperti kita ketahui bersama penegakan hukum adalah pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah, utamanya saat ini pemerintahan dipegang oleh pimpinan tertinggi negara kita yakni Presiden @Prabowo. TNI saat ini diperintah Presiden untuk memerangi Narkoba dalam jangka waktu 5 bulan. Menarik. Semoga TNI dapat memberantas dan memberangus gembong-gembong narkoba dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Masih banyak lagi selain narkoba dan hukum, terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang semakin miskin dan hidupnya bertambah berat. Ada juga rencana pemutihan utang dengan Peraturan Presiden, namun ternyata itu adalah utang yang sangat lawas.

Para cendekiawan dan para pemerhati bangsa ini memang harus lebih bersuara memberikan masukan kepada pemerintah utamannya Presiden. Agar tindakan langsung dapat segera dilakukan terutama pemberantasan-pemberantasan kejahatan baik yang terstruktur, terorganisasi maupun tidak. Karena demikian canggihnya kejahatan saat ini setelah 10 tahun bahkan lebih mereka dapat mempraktekkan dan mengupgrade kemampuannya sedemikian rupa.

Bukan hanya itu, kejahatan korupsi yang semakin tidak nampak, semakin tidak terendus oleh telinga maupun pemikiran orang awam. Sebagaimana halnya yang ramai kemarin masalah haji dan umroh. Bayangkan hanya berapa persen jumlah individu yang dapat berhasil melakukan ibadah tersebut, sementara sebagian besar rakyat Indonesi bahkan berkeinginan saja pun tidak mampu.

Pameran bansos yang dilakukan pemerintah terdahulu menghabiskan banyak biaya namun, apa yang didapatkan rakyat penerima bansos. Mungkin harus dapat didata satu persatu. Bisa makan untuk beberapa hari iya, namun selanjutnya apakah hanya akan menunggu bansos. Tentu saja tidak, dan entah perjuangan apa sehari-hari yang dilakukan mereka.

Banyak hal yang perlu ditelusuri mengapa kehidupan masyarakat tidak beranjak membaik namun justru sebaliknya. Apakah penggunaan uang negara yang hanya untuk dilakukan pada hal-hal yang berbau mercusuar dan pamer. Bukan mengutamakan kepentingan rakyat. Rakyat yang jumlahnya ratusan juta ini dapat menjadi miskin semua karena utang negara, sehingga prioritas negara hanyalah untuk membayar utang, serta utang lagi untuk pekerjaan yang berbau investasi. Bukan untuk kesejahteraan rakyat yang memiliki imbas secara langsung dan signifikan.

Lucu juga memiliki perangkat dan lembaga-lembaga negara bahkan badan usaha milik negara yang jumlahnya banyak namun apa yang terjadi pada masyarakat tidak ada hubungannya sama sekali. Memang agar pemikiran hal seperti itu tidak terjadi harus dilakukan penelusuran-penelusuran yang jelas. Ada apa sebenarnya?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar